Upaya pemerintah untuk memajukan negara melalui kesepakatan – kesepakatan dengan negara –negara ASEAN merupakan hal yang positif, tetapi hal yang lebih penting adalah bagaimana mempersiapkan diri untuk melaksanakan kesepakatan tersebut seperti halnya akan diberlakukannya MRA se –ASEAN tahun 2010 untuk bidang keperawatan.

Tentunya hal ini tidak bisa dipandang sebelah mata, karena ada beberapa pandangan efek dari globalisasi tidak selalu kepada hal positif tetapi merupakan jalan imperialis atau penjajahan bentuk barudengan kata lain kita tinggal memilih menjadi subjek atau objek .

Tetapi jika tanpa persiapan yang matang JANGAN MIMPI kita dapat jadi subyek, dalam hal ini penulis mencoba untuk menganalisis MRA dengan menggunakan SWOT (untuk isi dari MRA dapat membaca artikel sebelumnya)

STRENGTHS (S)
- Pengusaan keterampilan praktek
- Jumlah perawat yang banyak
- Standar gaji perawat indonesia relative

WEAKNESSES (W)
- Gaji perawat yang minim dapat mengakibatkan Brain drain Perawat mahir dari Indonesia
- Penguasaan English proficiency rendah
- Standarisasi perawat
- Belum ada badan khusus/ nursing board untuk membuat regulasi MRA di Indonesia

OPPORTUNIES (O)
- Pengembangan standar pelayanan keperawatan global, kualitas pelayanan akan semakin baik
- Pertukaran informasi dan keahlian
- Adopsi praktek pelayanan keperawatan terbaik
- Kesempatan untuk pengembangan pengetahuan
- Peluang kerja lebih terbuka

THREATHS (T)
- Ekspansi budaya
- Ekspansi politik
- Ekspolitasi tenaga keperawatan
- Westernisasi

STRATEGI ANTISIPASI
- Tenaga asing yang akan bekerja ke indonesia harus benar – benar migrasi keterampilan dan professional yang bisa diadopsi oleh perawat Indonesia
- Rekruitmen yang ketat mencakup antisipasi ekspansi budaya, politik dan westernisasi terutama kepada Negara – Negara yang sudah terbukti mempunyai visi imperialis
- Hindarkan dan tindak tegas kepada agensi atau badan pemerintah yang sudah tendensius kepada eksploitasi tenaga perawat dijadikan komersialisasi
- Hindarkan kesenjangan penggajian antara tenaga perawat luar negeri dan tenaga dalam negeri
- Pengaturan tenaga asing berasas take and give tidak semata hanya pekerjaan
- Memanfaatkan peluang kerja yang ada dengan terkontrol oleh organisasi profesi
- Pengembangan kemampuan bahasa inggris dalam kurikulum sebagai ekstrakurikuler minimal 12 sks
- Membuat Nursing board untuk membuat regulasi diberlakukannya MRA ASEAN
- Dibuat mekanisme perawat mahir yang bekerja keluar negeri hanya untuk meningkatkan kompetensi dengan waktu terbatas selanjutnya diminta untuk mengembangkan di dalam negeri

Mudah – mudahan tulisan ini menjadi stimulus buat kita sebagai perawat untuk instropeksi diri dan mempersiapkan diri menghadapi MRA – ASEAN

0 comments