Pada saat perawat praktek di ruang bedah saraf, akan melihat pasien pada bagian kedua matanya terdapat lingkaran hitam atau disebut raccoon eyes atau pandabear , kata raccoon diambil dari nama binatang yang mempunyai lingkaran hitam di kedua belah matanya. Raccoon sign merupakan salah satu tanda dari fraktur dasar tengkorak (Basis cranii). Selain tanda tersebut masih ada tanda – tanda lain yang merupakan petunjuk dari fraktur dasar tengkorak, tanda tersebut tidak selalu terdapat bersamaan tergantung lokasi terkenanya.

Perawat perlu mengenal tanda – tanda tersebut karena fraktur dasar tengkorak sulit dideteksi dengan foto rotgen kepala. Kalau perawat tidak mengetahui tanda – tanda tersebut pada saat melakukan pengkajian fisik tidak menutup kemungkinan terjadi kekurang hati – hatian sehingga data yang didapat tidak mencerminkan dari fraktur dasar tengkorakOleh karena itu perawat perlu memahami tanda – tanda dari fraktur dasar tengkorak .

Tanda – tanda dari fraktur dasar tengkorak adalah :
- Otorrhea atau keluarnya cairan otak melalui telinga menunjukan terjadi fraktur pada petrous pyramid yang merusak kanal auditory eksternal dan merobek membrane timpani mengakibatkan bocornya cairan otak atau darah terkumpul disamping membrane timpani (tidak robek)
- Battle Sign (warna kehitaman di belakang telinga) : Fraktur meluas ke posterior dan merusak sinus sigmoid.
- Racoon atau pandabear: fraktur dasar tengkorak dari bagian anterior menyebabkan darah bocor masuk ke jaringan periorbital.

Selain tanda diatas fraktur basal juga diindikasikan dengan tanda – tanda kerusakan saraf cranial.
- Saraf olfaktorius, fasial dan auditori yang lebih sering terganggu. Anosmia dan kehilangan dari rasa akibat trauma kepala terutama jatuh pada bagian belakang kepala. Sebagian besar anosmia bersifat permanen
- Fraktur mendekati sella mungkin merobek bagian kelenjar pituitary hal ini dapat mengakibatkan diabetes insipidus
- Fraktur pada tulang sphenoid mungkin dapat menimbulkan laserasi saraf optic dan dapat menimbulkan kebutaan, pupil tidak bereaksi terhadap cahaya. Cedera sebagian pada saraf optic dapat menimbulkan pasien mengalami penglihatan kabur .
- Kerusakan pada saraf okulomotorius dapat dikarakteriskan dengan ptosis dan diplopia
- Kerusakan pada saraf optalmic dan trigeminus yang diakibatkan fraktur dasar tengkorak menyebrang ke bagian tengah fossa cranial atau cabang saraf ekstrakranial dapat mengakibatkan mati rasa atau Paresthesia
- Kerusakan pada saraf fasial dapat diakibatkan karena fraktur tranversal melalui tulang petrous dapat mengakibatkan facial palsy segera ,sedangkan jika fraktur longitudinal dari tulang petrous dapat menimbulkan fasial palsy tertunda dalam beberapa hari.
- Kerusakan saraf delapan atau auditorius disebabkan oleh fraktur petrous mengakibatkan hilang pendengaran atau vertigo postural dan nystagmus segera setelah trauma.
- Fraktur dasar melalui tulang sphenoid dapat mengakibatkan laserasi pada arteri karotis internal atau cabang dari intracavernous dalam hitungan jam atau hari akan didapat exopthalmus berkembang karena darah arteri masuk kes sinus dan bagian superior mengembung dan bagian inferior menjadi kosong dapat mengakibatkan nyeri
- Jika fraktur menimbulkan ke bagian meningen atau jika fraktur melalui dinding sinus paranasal dapat mengakibatkan bakteri masuk kedalam cranial cavity dan mengakibatkan meningitis dan pembentukan abses, dan cairan otak bocor kedalam sinus dan keluar melalui hidung atau disebut rinorhea. Untuk menguji bahwa cairan yang keluar dari hidung merupakan cairan otak dapat menggunakan glukotest dm (karena mucus tidak mengandung glukosa). Untuk mencegah terjadinya meningitis pasien propilaksis diberikan antibiotik.
- Penimbunan udara pada ruang cranial (aerocele) sering terjadi pada fraktur tengkorak atau prosedur –dapat menimbulakn pneumocranium

Demikian tentang tanda – tanda dari fraktur dasar tengkorak yang akan dijumpai saat perawat melakukan pengkajian fisik diharapkan data – data yang dikumpulkan menjadi representative dari fraktur dasar tengkorak.

0 comments