Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan kepada pasien sangatlah ditentukan oleh kualitas tindakan keperawatan. Untuk menghasilkan tindakan keperawatan yang terbaik harus melalui proses evidence-based practice (EBP), namun untuk menghasilkan tindakan keperawatan berdasarkan EBP memerlukan seorang perawat yang menguasai riset keperawatan secara baik. Proses pembelajaran Problem-based Learning dalam keperawatan dalam prosesnya mempunyai kesamaan dengan EBP yaitu:

Dalam EBP mempunyai karakteristik :
1. Semangat untuk meneliti
2. Tim dan belajar mandiri
3. Skenario klinik
4. Pertanyaan PICOT(pasien, intervensi, comparison /perbandingan dari beberapa intervensi, Outcome / hasil yang diinginkan, Time/ waktu untuk intervensi )
5. Mencari bukti untuk menjawab pertanyaan
6. Kajian kritis (sintesis)
7. Implementasi dari evidence pada praktek klinik
8. Evaluasi dari Implementasi
9. Diseminasi perubahan praktek

Dan PBL mempunyai karakteristik :
1. Fasilitator menyediakan masalah / kasus
2. Tim dan belajar mandiri
3. Fasilitator membuat scenario
4. Masalah ditampilkan
5. Mengindentifikasi sumber – sumber / referensi
6. Informasi dikumpulkan dan belajar mandiri
7. Mengidentifikasi pengetahuan dan data pada kasus
8. Diskusi kritis / debat tentang pengetahuan dan menmembuat penyelesaian masalah
9. Refleksi dari aplikasi dan proses belajar
10. Identifikasi pelajaran yang dipelajari dan selanjutya mengetahui bagaimana perbedaan antara teori dan klinik

Kalau dilihat dari persamaan – persamaan karakteristik diatas maka untuk menghasilkan perawat yang dapat melakukan riset evidence base practice dapat dilakukan dengan cara mengubah proses pembelajaran keperawatan dari tradisional / klasikal dengan PBL. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran PBL merupakan langkah strategis bagi perawat untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan mendorong eksistensi perawat di mata tim kesehatan lain.

0 comments