Problem-Based Learning bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan keperawatan mulai dari seminar, lokakarya atau pelatihan sering diselenggarakan sehingga biaya yang dikeluarkan juga cukup besar, namun masih sedikit sekali institusi keperawatan yang menerapkan PBL hal ini mungkin dikarenakan karena faktor biaya, kurang pemahaman konsep , tidak ada role model atau karena pendidik atau dosen kurang pengalaman diklinik sehinga pembelajaran klasikal tetap menjadi pilihan utama.

Dalam PBL mahasiswa bekerja dalam kelompok kecil untuk dapat memecahkan masalah (kasus nyata diklinik ) sehingga mahasiswa mampu menguasai asuhan keperawatan secara komprehensif dan dengan PBL diharapkan pembelajaran menjadi konstruktif, self directed, kolaboratif dan kontekstual.

Dalam pbl mahasiswa harus mampu berpikir kritis dan memetakan konsep. Pada kesempatan akan dibahas tentang pemetaan konsep.
Pemetaan Konsep dalam PBL digunakan untuk membantu kesenjangan antara teori dan aplikasinya klinik . Manfaat pemetaan konsep adalah :
- Memberikan format visual dalam membuat rencana keperawatan kepada pasien
- Memperlihatkan hubungan antara diagnosa, pengkajian data, pengobatan, tindakan keperawatan dan rasionalnya
- Menunjukan pemahaman dari teori dan bagaimana menggunakannya dalam praktek
- Mengidentifikasi hubungan timbal balik
- Mengidentifikasi kesesuaian dan keunikan perencanaan perawatan pada setiap pasien
- Mengidentifikasi masalah – masalah kolaborasi
- Mengidentifkan prioritas keperawatan berdasarkan hubungan

Langkah – langkah pemetaan konsep terdiri dari :
1. Gunakan kertas kerja , disiapkan hasil pengkajian atau kasus yang akan dibahas
2. Kembangkan pemetaan konsep dalam kertas kerja yang telah disediakan
Langkah pertama
- Diagnosa utama (alasan utama masuk rumah sakit) dijadikan pusat pemetaan
- Pengaruh terhadap sistem lain( seperti sistem pernafasan, pencernaan, kardiovaskular ) dari diagnosa utama
Langkah kedua
Kelompokan data – manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pengobatan dan dan hal – hal lain untuk mengidentifikasi manifestasi klinik atau mendukung pengkajian data
Intrepretasikan diagnosa seperti hasil laboratorium, pemeriksaan rontgen dan lain
Identifikasi pengobatan seperti obat yang digunakan, tindakan – tindakan
medis yang diperlukan dan kolaborasi
Identifikasi potensial komplikasi
Langkah ketiga ; paling penting
Hubungkan konsep – konsep dan jelaskan hubungan dengan menggunakan tanda panah hubungan semua komponen. Setiap tanda panah harus mengidentifikasi apakah makna hubungan tersebut termasuk patofisiologi.
Buat komentar pada tanda panah meliputi (diantaranya penyebab, efek samping dari tindakan contohnya kenapa menggunakan obat )
Identifikan Risiko tinggi
Identifikasi dari penurunan risiko
3. Diwarnai atau menggunakan kode untuk memudah kan mengenali

4. Jangan lupa tulis sumber – sumber referensi (buku, journal, dll) yang digunakan pada setiap hubungan jika perlu cantumkan halaman

0 comments